Tari Topeng Betawi

Written By Andikuple on Sabtu, 14 Mei 2011 | 19.16

W.L. Ritter dan E. Hardouin dalam buku-bukunya yang dicetak tahun 1872 menyebut bahwa di Jakarta dan sekitarnya (Batavia en Ommelanden) ada suatu permainan yang popular yang disebut "Klein Maskerspel" yaitu suatu straatvertoningen (tontonan jalanan ) yang diduga berasal dari Topeng Babakan Cirebon. Tari Topeng Betawi yang dipergelarkan pada awal dari keseluruhan pementasan Teater Topeng Betawi memiliki pola gerak tertentu meskipun disana-sini terdapat berbagai variasi yang sangat tergantung pada improvisasi penari yang bersangkutan.

Menurut para tokoh tari Betawi, secara teknis ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon penari topeng Betawi agar dapat menghasilkan gerak yang tepat dan benar demi terwujudnya kesatuan gerak tubuh yang estetis dan harmonis yaitu gandes (Iuwes), ajar (ceria) dan lincah tanpa beban sewaktu menari. Disamping itu masih ada ketentuan-ketentuan lain yang harus dipenuhi sewaktu menarikan topeng Betawi yaitu mendek, dongko, ngengkreg, madep, megar, ngepang dan lain-lain.

Dalam perkembangannya kini tari Topeng Betawi muncul sebagai pertunjukan tersendiri, kemudian kita kenai sekarang macam-macam tari Topeng Betawi seperti tari Lipet Gandes, Tari Topeng Tunggal, Tari Enjot-enjotan, tari Gegot, tari Topeng Cantik, tari Topeng Putri, tari Topeng Ekspresi, tari Kang Aji, dan lain-lain.

Mungkin ke dinamisan jenis tari ini membuka celah kemungkinan pengembangan lebih lanjut tanpa menghilangkan sumber ilham dan rohnya yaitu tari Topeng Betawi. Dapat kita lihat munculnya para penata tari baru, yang mengembangkan tari Topeng Betawi dengan berbagai kreatifitas. Muncullah tari-tari kreasi baru seperti tari Ngarojeng, tari Doger Amprok, tari Gitek Balen yang dihasilkan oleh para penata tari tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar